Friday, October 24, 2014

Sistem Perekonomian

v Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu aliran/filsafat ekonomi yang tumbuh dan berkembang  dengan pesat pada abad ke 16 sampai abad ke 18 di Eropa Barat.  Pada awal abad ke 16 beberapa kota yang relatif besar mulai bermunculan seperti London, Paris dan Napoli.  Di kota-kota  itu produk untuk keperluan mulai dibuat oleh pengrajin, seperti alat rumah tangga, alat-alat  dapur, gerabah dan pakaian jadi.  Periode ini menandai kemunculan masyarakat  Pasar.
Pada dasarnya merkantilime adalah sebuah tahap dalam perkembangan sejarah kebijakan ekonomi, sebuah sistem tentang kebijakan ekonomi yang banyak dipraktekkan oleh banyak bangsawan Eropa dalam rangka menjamin kesatuan politik dan kekuatan nasional.  Merkantilis sendiri dapat dibedakan antara kelompok bullionist dan merkantilist murni.  Kelompok bullionist berkembang sebagai awal perkembangan kelompok merkantilist murni,  Ide dasarnya sebenarnya sama, yaitu berusaha mencapai kemakmuran negara, yang membedakan adalah usaha untuk mencapai kemakmuran tersebut.

v Kapitalisme
Merupakan sistem ekonomi dan sosial yang cenderung ke arah pengumpulan kekayaan oleh individu tanpa gangguan kerajaan dan berasaskan keuntungan. Takrif individu di sini juga boleh merujuk kepada sekumpulan individu seperti syarikat. Sistem ekonomi kapitalis berdasarkan kuasa pasaran  bebas dalam menentukan pengeluaran, kos, menetap harga barang dan perkhidmatan, pelaburan dan pendapatan. Pengkritik sistem kapitalis selalu berhujah bahawa sistem ini mewujudkan jurang perbezaan yang ketara antara yang kaya dengan yang miskin. Kapitalisme berasal dari perkataan ‘ capital ‘ yang bermaksud “modal”.
v Komunisme
Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut.

v Sosialisme
Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas lng, dan lain sebagainya.
Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.

v Fasisme
Ekonomi fasisme adalah kebijakan-kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintahan fasis. Sejarawan dan kaum terpelajar lainnya berselisih paham dalam hal pertanyaan apakah tipe kebijakan ekonomi dapat dikatakan berwujud secara spesifik. Baker berdalil bahwa terdapat sistem ekonomi yang dapat dikenali dalam fasisme, yang memuat karakteristik pokok yang diamalkan oleh bangsa-bangsa fasis, yang berbeda dengan sistem ekonomi lain yang dianjurkan oleh ideologi lain. Payne, Paxton, Sternhell, dan kawan-kawan setuju bahwa ekonomi-ekonomi fasis berbagi beberapa keserupaan, tidak terdapat bentuk pembeda dari organisasi ekonomi fasis. Feldman dan Mason berpendapat bahwa fasisme dapat dibedakan oleh tidak-hadirnya ideologi ekonomi yang bertalian secara logis dan tidak-hadirnya pemikir ekonomi yang serius. Mereka menyatakan bahwa keputusan-keputusan yang diambil oleh para pemimpin fasis tidak dapat dijelaskan dalam kerangka kerja ekonomi yang logis.
v Sistem Demokrasi Ekonomi


Demokrasi Ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilihan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta GBHN, sehingga disebut sebagai "Sistem Ekonomi Berdasarkan Demokrasi Ekonomi Pancasila".
Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai berikut:
1. Perkembangan disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada apada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
5. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangakan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
8. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
Sedangkan, ciri negatif sistem perekonomian Indonesia yang harus dihindari sebagai berikut:
1. Sistem free fight liberalism, yaitu sistem yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
2. Sistem etatisme, yaitu negara beserta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi, serta daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara.
3. Monompoli, yaitu pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.

·         Bisnis yang Mengejar Keuntungan dan Bisnis yang Tidak Mengejar Keuntungan
Bisnis dalam pandangan ekonomi kapitalis yang di mana hampir semua bidang bisnis adalah bersumber dari masyarakat dari pihak swasta, bisnis terbentuk dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang dimana pemilik bisnis tersebut mengupayakan hasil yang maksimal sehingga dapat memakmurkan dirinya. Akan tetapi ada juga beberapa bisnis yang tidak mengejar keuntungan seperti itu, seperti misal dalam bisnis yang koperatif dalam bisnis koperatif berbeda dari bisnis kapitalis oleh karena tujuan dari bisnis koperatif adalah mensejahterahkan seluruh anggota yang menumbuhkembangkan bisnis tersebut dan meningkatkan kemakmuran rakyat, sehingga model bisnis koperatif sangat dekat dengan sosial yang dimana bisnis koperatif banyak di kelola oleh pihak pemerintah dan institute sosial.

·         Pandangan Masyarakat Tentang Profesi Bisnis
Pada masa lalu pekerjaan di bidang bisnis belum menarik bagi anak muda dibandingkan dengan masa sekarang. Tetapi sekarang banyak kemajuan pandangan masyarakat kita terhadap bisnis dibandingkan dengan satu atau dua dekade yang lalu. Pada masa lalu orang tua kita memandang sebelah mata terhadap pekerjaan bisnis, karena bisnis belum dianggap sebagi profesi. Namun sekarang persepsi demikian telah berlalu, sekarang masyarakat sudah tidak memandang rendah lagi, karena bisnis sudah diangkat menjadi profesi.


Monday, October 13, 2014

Pilihanku Akuntansi

PILIHANKU AKUNTANSI

Sebelumnya nama saya Ridha Maulida mahasiswi Universitas Gunadarma 2014. Saya merupakan seorang siswi yang berasal dari jurusan IPS saat duduk di bangku SMA. Saya memilih jurusan akuntansi karena kemauan saya dan orangtua. Sebenarnya saat masih SMA jujur saja saya tidak terlalu menyukai pelajaran ini. Tapi sebenarnya saya tertarik pada pelajaran ini. Saat SMA saya tidak belajar di gedung sekolah saya sendiri melainkan menumpang di gedung SD karena pada saat itu gedung sekolah saya sedang di renovasi. Jam belajar pun berubah, saya baru masuk sekolah jam 13:30 dan selesai jam 17:30. Mungkin ini juga yang membuat belajar jadi tidak efektif. Disiang hari yang panas dengan ruangan dan fasilitas yang seadanya membuat saya sangat tidak semangat. Ya menyedihkan memang. Tapi itulah hidup. Life must go on. Saya hanya bisa menjalaninya saja. Akuntansi sebagai pilihan saya karna saya ingin nanti bekerja di perusahan atau di bank. Saya ingin menjadi orang yang sukses agar bisa membahagiakan orangtua saya. Awalnya saya agak ragu dan khawatir memilih jurusan akuntansi ini. Namun saya meyakinkan diri tidak ada yg tidak bisa jika kita memiliki kemauan. Mungkin akuntansi memang tidak mudah tapi kalau kita belajar apapun pasti bisa dicapai. Pertama kita harus bisa mencintai dan menyukai hal itu agar mudah dikerjakan atau dijalaninya. Kedua yaitu dengan lingkungan sekitar kita. Beruntung saya bisa beradaptasi dengan kelas saya di 1EB13. Tidak perlu waktu lama saya bisa akrab dengan teman sekelas. Anak-anaknya baik dan mudah diajak bekerja sama sehingga membuat saya nyaman berada di kelas dan saat belajar. Sebenarnya tidak terlalu masalah kita dari jurusan apa. Jika kita memiliki kemauan dan skill yang bagus perusahaan pun pasti mau menerima kita. Maka dari itu kita harus berusaha mendapatkan apa yg kita mau. Dan jangan lupa juga berdoa. Karena itu semua yang akan menentukan masa depan kita nanti bagaimana. Saya juga sudah mulai meninggalkan kebiasaan buruk saat SMA seperti mengulur-ulur waktu mengerjakan tugas. Saya sadar sudah tidak ada waktu untuk bermain-main lagi, saya sudah dewasa dan harus bisa memanage waktu. Semoga cita-cita saya bisa tercapai dan menjadi orang yang sukses.